Instagram: @efansamuel
e-mail: efansamuel@gmail.com

March 11, 2015

METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM “SCRUM METHODOLOGY”





I. SEJARAH SINGKAT METODOLOGI SCRUM

Pertama kali diperkenalkan oleh Jeff Sutherland tahun awal tahun 1990an, dan dikembangkan selanjutnya dilakukan oleh Schwaber dan Beedle. Pada dasarnya Scrum merupakan salah satu komponen dari metodologi pengembangan Agile mengenai pertemuan harian untuk membahas kemajuan sedangkan XP adalah menekankan metodologi yang berbeda yaitu ujian, pemrograman dan pembangunan. Scrum menguraikan proses untuk mengidentifikasi dan katalogisasi pekerjaan yang perlu dilakukan, memprioritaskan yang bekerja dengan berkomunikasi dengan pelanggan atau wakil pelanggan, dan pelaksanaan yang bekerja menggunakan rilis iterative dan memiliki tujuan utama untuk mendapatkan perkiraan berapa lama akan pembangunan. XP lebih lanjut tentang pengembang membantu menyelesaikan pekerjaan secepat dan maintainably mungkin.

  
II. PENGERTIAN METODOLOGI SCRUM

Scrum adalah suatu metodologi yang mengatur (manage) proses pembuatan software. Scrum merupakan suatu kerangka kerja. Jadi, bukannya menyediakan deskripsi rinci tentang bagaimana segala sesuatu yang harus dilakukan pada proyek seperti diserahkan kepada tim pengembangan perangkat lunak pada umumnya. Hal ini dilakukan supaya tim akan tahu bagaimana cara terbaik untuk memecahkan masalah yang mereka disajikan. Ada 3 elemen organisasi utama pada scrum yaitu product owner, Scrum master, dan the Scrum team. Scrum Master dapat dianggap sebagai pelatih bagi tim, membantu anggota tim menggunakan kerangka Scrum untuk tampil di tingkat tertinggi. Product Owner mewakili bisnis, pelanggan atau pengguna dan memandu tim ke arah pegembangan produk yang tepat. Sedangkan The Scrum Team merupakan grup pengembang kecil biasanya terdiri dari 5-9 orang. Untuk projek yang sangat besar, pekerjaan biasanya dibagi dan didelegasikan ke grup-grup kecil. Jika sangat dibutuhkan the scrum master juga dapat ikut membantu dalam koordinasi team.

Selain itu Scrum juga menarik karena scrum lebih condong pada cara me-manage proyek secara praktikal (practical process model). Lebih menuntun tim untuk melakukan hal-hal yang perlu dan menyarankan hal-hal yang tidak perlu dalam menginspeksi proses dan melakukan adaptasi terus meneus untuk menyetir arah dari proses. Tidak seperti metodologi manajemen proyek lain yang cenderung deskriptif dan heavyweight. Scrum juga dikategorikan pada agile software development methodology.


III. PRINSIP METODOLOGI SCRUM

· Ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu sama lainProses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis
· Proses menghasilkan beberapa software increment
· Pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil
· Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
· Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan


IV. KELEBIHAN DAN KEKURANAN METODOLOGI SCRUM

> Kelebihan Metodologi Scrum antara lain:
· Keperluan berubah dengan cepat
· Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya dan memberdayakan satu sama lain
· Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat
· Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
· Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan

> Kekurangan Metodologi Scrum antara lain :
· Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.


V. METODOLOGI SCRUM TEPAT DIGUNAKAN SAAT KONDISI

· Keperluan berubah dengan cepat
· Tim programmer sedikit, yaitu 5-9 orang
· Pelanggan tidak terlalu paham dengan apa yang diinginkan


REFERENSI :
http://kamarujung.blogspot.com/2013/04/pengertian-scrum.html/

No comments:

Post a Comment